aiko - Yokogao Lyrics: Indonesian Translation

Yokogao Lyrics
横顔 歌詞
Lirik Lagu Yokogao
Romanized - Kanji - Indonesian Translation
 
Yokogao
aiko

Nemutte ita kokoro no naka ni
Sasai na sasai na chiisana kizu
Itsu no ma ni
Sono sukima kara afurete kuru no wa
Anata no na
Yasashiku tsuyoi me
Yubi kami
Subete ni kizukasareru

Deaeta koto
Hanashi wo shita koto
Tsugi wa furetai to
Itsu kara ka negatteta

Okosareta omoi wa
Tomaranai kara tsumazuitemo
Mune wa kaze wo kitte
Yokogao ni koi wo shita
Atashi wa totemo setsunai
Anata wo totemo itoshii

Ano hi guuzen
Joshuseki ni notta
Tokubetsu ni kanjita SHIITO no netsu
Migikata ga kusuguttakute

Machikutabireru
Nagai mainichi
Kitto anata ni
Atte inai sei da ne

Tsurai toki ga attemo
Kagayaku sube mo shitteru hazu
Denwa ga naru tabi ni
Yokogao ga ukabu no wa
Yappari sukoshi setsunai
Anata wo itsumo itoshii

Ameagari ni futari aruita michi
Ashioto ga itsumo to chigatte
Nandaka ureshii

Okosareta omoi wa
Tomaranai kara tsumazuitemo
Mune wa kaze wo kitte
Yokogao ni koi wo shita
Atashi wa totemo setsunai
Anata wo totemo itoshii
横顔
aiko

眠っていた心の中に
些細な些細な小さな傷 
いつの間に
その隙間から溢れて来るのは
あなたの名 
優しく強い目
指 髪
全てに気付かされる

出逢えたこと 
話をしたこと
次は触れたいと
いつからか願ってた

起こされた想いは
止まらないから躓いても
胸は風を切って 
横顔に恋をした
あたしはとても切ない
あなたをとても愛しい

あの日偶然 
助手席に乗った
特別に感じたシートの熱
右肩がくすぐったくて

待ちくたびれる 
長い毎日
きっとあなたに
逢っていないせいだな

辛い時があっても
輝く術も知ってるはず
電話が鳴る度に
横顔が浮かぶのは
やっぱり少し切ない
あなたをいつも愛しい

雨上がりに二人歩いた道
足音がいつもと違って
なんだか嬉しい

起こされた想いは
止まらないから躓いても
胸は風を切って 
横顔に恋をした
あたしはとても切ない
あなたをとても愛しい
Siluet Wajahmu dari Samping
aiko

Entah sejak kapan,
ada secercah luka kecil
di dalam hatiku yang tertidur ini
Dan yang mengalir dari celah luka itu
adalah namamu,
pandanganmu yang kuat namun lembut
jemarimu, rambutmu
Aku merasakan segala tentangmu

Pertama, kita bertemu
kemudian mengobrol
Entah sejak kapan,
Selanjutnya, aku menginginkan sentuhan darimu

Meskipun aku terjatuh,
Rasa cinta yang telah bangkit ini tak terhentikan lagi
Hatiku, terbang bersama angin
Aku telah jatuh hati pada siluet wajahmu dari samping
Betapa menyedihkannya, diriku ini
Betapa berharganya, dirimu bagiku

Hari itu, tanpa sengaja
Aku duduk di kursi penumpang dimana kau biasa duduk
Apalagi, aku merasakan kehangatan dari sarung kursi itu
Membuat bahuku terasa geli

Aku lelah menunggu
hari-hari yang panjang seperti ini
Pasti karena
aku telah bertemu denganmu

Meskipun dalam duka
Aku pun tahu caranya ‘tuk bersinar kembali
Ketika telepon berdering,
Siluet wajahmu dari samping yang membayang
Memang, agak sedih rasanya
Namun, kau selalu saja begitu berharga bagiku

Kita berjalan bersama, sehabis hujan
Suara langkah kita sedikit berbeda
Entah mengapa membuatku bahagia

Meskipun aku terjatuh,
Rasa cinta yang telah bangkit ini tak terhentikan lagi
Hatiku, terbang bersama angin
Aku telah jatuh hati pada siluet wajahmu dari samping
Betapa menyedihkannya, diriku ini
Betapa berharganya, dirimu bagiku



No comments:

Post a Comment